JATIMTIMES - Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah bernama Adam. Sebagai manusia pertama, Adam kerap disebut sebagai nenek moyang dari seluruh manusia di bumi, baik yang beriman maupun yang tidak.
Bahkan kisah Nabi Adam tidak hanya dikenal oleh umat Islam, namun juga banyak dikisahkan dengan berbagai versi di berbagai kitab agama lain. Termasuk kitab Talmud, kitabnya Yahudi.
Baca Juga : Pandai Putuskan Perkara, Ini Sosok Hakim Agung Era Rasulullah
Mengutip akun @salsub7, dalam kitab Talmud dijelaksan jika istri pertama Adam bukan Hawa, tetapi Lilith. Di mana Lilith diciptakan dari unsur yang sama. Hanya saja, ia berpisah karena tidak ingin menjadi pelayan atau helper Adam.
Dalam penjelasannya, Lilith keberatan menjadi yang kedua, karena merasa diciptakan dari unsur yang sama. Lalu Lilith meninggalkan Adam, yang akhirnya membuat Adam kesepian seorang diri.
"Akhirnya Tuhan menciptakan pasangan baru dari tulang rusuknya (Adam) sendiri yang kemudian bernama Hawa. Adam disebut dalam bahasa hebrew artinya 'sendiri' dan Damon artinya 'kesepian'. Yang berarti seorang diri ditinggalkan pasangannya yaitu Lilith," jelas akun tersebut.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, Prof. Nasaruddin Umar dalam bukunya "Jurnal Pemikiran Islam Paramadina" mengatakan terdapat literatur Yahudi yang menyebutkan pasangan pertama dari Nabi Adam adalah Lilith dan Hawa merupakan pasangan keduanya.
Berdasarkan literatur tersebut, Prof. Nasaruddin menjelaskan bahwa Lilith digambarkan sebagai setan betina yang menakutkan dan gentayangan mencari mangsa anak cucu Adam.
Lilith diciptakan bersamaan dengan penciptaan Adam, sebagai istri atau pelayan Nabi Adam. Namun, Lilith pergi meninggalkan Nabi Adam karena tidak suka menjadi pelayan dari Nabi Adam. Menurut kitab tersebut, seharusnya Lilith dan Adam setara karena sama-sama diciptakan dari unsur yang sama.
Dikisahkan bahwa ketika berhubungan badan pun, Lilith enggan berada di bawah dan ia lebih memilih membuahi dirinya sendiri dengan sperma laki-laki. Daripada harus berhubungan badan dengan posisi di bawah. Hal inilah yang membuat Lilith meninggalkan Nabi Adam.
Diceritakan Prof. Nasaruddin dalam kitab tersebut, setelah kepergian Lilith, kemudian Adam merasa kesepian. Lantas Adam mengadu kepada Allah bahwa ia kesepian. Allah pun kemudian merespon keluh kesah Adam dengan menyuruh Adam tidur. Ketika tidur inilah kemudian Allah mengambil tulang rusuk Nabi Adam dan diciptakanlah Hawa sebagai pasangan dari Nabi Adam yang kedua.
Baca Juga : Benarkah Salat Dhuha Bisa Membuatmu Kaya? Begini Penjelasannya
Dengan diciptakannya Hawa, membuat Nabi Adam Bahagia dan kehidupan keduanya semakin hari semakin bahagia. Lambat laun ternyata Lilith kembali lagi ke dalam surga untuk kembali menemani Adam.
Namun, sesampainya di surga ia melihat ada perempuan lain yang menemani Adam. Ketika itulah Lilith merasa sakit hati dan kemudian bekerja sama dengan Iblis agar Nabi Adam dan Hawa diusir dari surga.
Dalam sumber lain dikatakan, karena sakit hati kemudian Lilith berusaha untuk mencuri benih Nabi Adam. Ia berusaha mencuri benih Nabi Adam dengan berhubungan badan dengan Nabi Adam melalui mimpi Nabi Adam. Dari sinilah, kemudian Lilith berhasil mendapatkan benih Nabi Adam dan dari benih tersebut lahirlah anak-anak setan. Selain itu, kisah Lilith berhubungan badan dengan Nabi Adam dalam mimpi menjadi cikal bakal adanya mimpi basah.
Meski begitu, sebagai seorang Islam tentunya diwajibkan untuk selalu berpedoman pada literatur Islam, yaitu Al-Quran dan Hadis. Di mana berdasarkan Al-Quran dan Hadis istri Nabi Adam adalah Hawa dan tidak ada istri lain lagi selain Hawa. Jadi cerita tentang Lilith yang ada di kitab Yahudi tersebut hendaknya menjadi pengetahuan untuk memperluas wawasan saja.
Seperti diketahui, Talmud berarti ajaran atau pengetahuan, derivasi dari kata laumid dalam bahasa Ibrani yang artinya pelajaran. Ada yang mengatakan pengajaran dengan perantara kitab suci. Namun setelah pertengahan abad kedua Masehi ditetapkan Talmud sebagai kitab yang berisi hukum-hukum syariat kaum Yahudi.