JATIMTIMES - Hari Raya Kurban atau Hari Raya Idul Adha sebentar lagi. Selain menunggu keputusan libur, ada baiknya jika kita mengisi waktu kosong dengan berpuasa sunnah untuk menyambut Hari Raya Idul Adha.
Ada 2 amalan puasa sunnah yang bisa dilakukan menjelang Idul Adha tiba, yaitu Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Baca Juga : Inilah Hewan Kurban Terbaik Pilihan Nabi Muhammad SAW, Ternyata Bukan Unta
Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah dua puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, sebagai persiapan menjelang hari raya Idul Adha. Puasa-puasa ini memiliki keutamaan dan nilai ibadah yang tinggi bagi umat Muslim.
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum pelaksanaan ibadah haji.
Keutamaan puasa Tarwiyah seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rosulullah bersabda:
"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : 'Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah, 'Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa." (HR Bukhari).
Niat Puasa Tarwiyah
Niat Puasa Tarwiyah bisa dilakukan sejak malamnya sampai sebelum fajar subuh. Namun, bagi yang lupa meniatkan sampai setelah fajar, niat bisa dilakukan sampai sebelum waktu dhuhur tiba, apabila belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
"Nawaitu souma ghodin 'an adai sunnati yaumit tariwiyati lillahi ta'ala. "
"Saya berniat puasa besok untuk melaksanakan kesunahan hari Tarwiyah karena Allah."
Puasa Arafah
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu pada hari Arafah.
Keutamaan Puasa Arafah sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:
Baca Juga : Disparbud Kabupaten Malang Dorong Masyarakat Bentuk Pokdarwis
"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
Niat Puasa Arafah
Untuk waktunya sama dengan puasa Tarwiyah di atas, sementara untuk niatnya yakni :
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
"Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ."
Dua puasa sunnah ini menjadi bentuk partisipasi spiritual bagi mereka yang tidak dapat berangkat ke Makkah.
Dengan memahami keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa ini sebagai bentuk ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT.
Selain mendapatkan pahala yang besar, puasa ini juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.