JATIMTIMES - Memasuki bulan ramadan 2023, volume sampah di Kabupaten Malang mengalami peningkatan. Secara persentase, kenaikan volume sampah di Kabupaten Malang diperkirakan mencapai lima persen jika dibandingkan sebelum bulan ramadan.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Renung Rubiyatadji.
Baca Juga : Kota Kediri Tuan Rumah Leader Public Talk and Press Conference APBN KiTA Regional Jawa Timur
"Karena sebenarnya kita melayaninya masih kecil, banyak yang belum kita layani. Makanya kalau meningkat, ya tidak lebih dari lima persen," katanya.
Diperkirakan, lanjut Renung, volume sampah di Kabupaten Malang tersebut bakal kembali mengalami peningkatan saat memasuki lebaran Idul Fitri. (Peningkatan volume sampah) tidak lebih dari lima persen, kecuali kalau biasanya pas hari raya," imbuhnya.
Dalam sehari, dijelaskan Renung, masyarakat Kabupaten Malang menghasilkan sampah hingga lebih dari 100 ton. Perlu diketahui, data tersebut hanya tercatat dalam Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung. Sehingga, dipastikan sampah yang dihasilkan lebih dari ratusan ton per hari jika dihitung secara keseluruhan dari TPA yang ada di Kabupaten Malang.
"Kalau sekarang kira-kira 110 sampai 120 ton perhari, itu yang di TPA ini (Talangagung)," terangnya.
Disinggung soal berapa total sampah yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Malang secara keseluruhan, Renung tidak menjelaskan secara rinci. Sebab, tidak semua sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Malang diakomodir oleh DLH Kabupaten Malang.
"Kalau di sini (TPA Talangagung) kan ada timbangannya, jadi enak. Sedangkan (TPA) yang lain ini kadang kala dilihat ini berapa, ditulis (manual)," terangnya.
Baca Juga : Ternyata Ini Takjil Terfavorit Warga Muslim Indonesia
Sebagai acuan, merujuk dari pemberitaan yang sudah dipublis Jatim Times, sampah yang berhasil diangkut ke TPA yang ada di Kabupaten Malang mencapai kisaran 1.000 ton per hari.
Perlu diketahui, jumlah tersebut tidak sampai 50 persen dari total volume sampah yang ada di Kabupaten Malang. Sebab, berdasarkan pantauan DLH Kabupaten Malang saat ini sampah yang dihasilkan dari masyarakat hingga rumah tangga masih banyak yang dibuang sembarangan. Bukan ke TPA, melainkan dibuang ke sungai hingga di pingir jalan.
Sampah di Kabupaten Malang didominasi oleh sampah organik. Dari total sampah yang ada, sekitar 60 sampai 65 persennya merupakan sampah organik dari tanaman hingga sisa makanan.
Sementara itu, memasuki bulan ramadan, volume sampah di Kabupaten Malang diperkirakan mengalami peningkatan sekitar lima persen. "Ya memang kadang kala (saat puasa ramadan) orang masak sebanyak-banyaknya," tukas Renung.