JATIMTIMES - Memasuki tahun 2022, semakin banyak pejabat publik dan politisi yang membicarakan masa jabatan presiden RI yang akan habis 2024 mendatang.
Kemudian muncul banyak pernyataan dari beberapa pejabat publik untuk memperpanjang masa jabatan presiden hingga penundaan pemilu. Terbaru pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) RI Luhut Binsar Panjaitan.
Baca Juga : Menengok Persiapan Menyambut Presiden Jokowi Kemah di Kawasan IKN Nusantara Besok
Dalam tayangan podcast di YouTube Deddy Corbuzier, Luhut menyebut, jika masa jabatan presiden ditambah tiga tahun, akan lebih baik. "Kalau ditambah tiga tahun (masa jabatan presiden) mungkin sekali, akan lebih baik," ungkap Luhut dalam podcast bersama Deddy Corbuzier, Jumat (11/3/2022).
Menurut Luhut, alasan penambahan tiga tahun masa jabatan presiden karena dinilai Jokowi menunjukkan kinerja dan pribadi yang baik hingga situasi yang terjadi seperti sekarang ini. Selain itu, wacana terkait perpanjangan masa jabatan Jokowi merupakan bagian dari demokrasi.
Selain itu, Luhut mengaku memiliki big data 110 juta netizen dari Facebook hingga Twitter yang menginginkan penundaan Pemilu 2024. Padahal, tanggal untuk Pemilu 2024 sudah tertuang dalam Keputusan KPU RI Nomor 21 Tahun 2022 yang menyebutkan Pemilu 2024 akan digelar pada 14 Februari 2024.
Dari big data tersebut, Luhut mengatakan masyarakat kelas menengah ke bawah tidak ingin adanya kegaduhan politik di Indonesia akibat Pemilu 2024. Bahkan masyarakat takut adanya pembelahan, seperti yang terjadi di Pilpres 2019 lalu.
Selain itu, sambung Luhut, dari big data tersebut, masyarakat tidak ingin di tengah pandemi covid-19, pemerintah malah menghamburkan uang untuk penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak 2024.
"Sekarang kita coba tangkap dari publik, itu bilang kita mau habisin Rp 110 triliun lebih untuk memilih ini keadaan begini. Ngapain sih. Rp 110 triliun untuk pilpres dengan pilkada, kan serentak. Nah itu yang rakyat ngomong," ujar Luhut.
Sementara itu, wacana terkait adanya penambahan masa jabatan presiden pun disinggung sebagai bahan candaan satir di acara Lapor Pak Trans7 bertajuk "Penyelidikan Kasus Jual Beli Kunci Jawaban" oleh komika Kiky Saputri yang tayang di YouTube Trans7 Official pada Rabu (9/3/2022). YouTube itu berdurasi 8 menit 6 detik.
Lalu dalam adegan pada acara tersebut, terdapat artis Ayu Ting Ting yang membawa beberapa kertas berisikan tulisan yang diibaratkan sebagai kertas kunci jawaban anak sekolah. Kertas itu disebut didapatkan dari penjual gorengan.
Baca Juga : Kembali Viral, Kisah Syarifudin Khalifah Bayi Non-Muslim yang Menolak Dibaptis
Kemudian ketika berada di dalam latar acara Lapor Pak Trans7, Ayu memberikan kertas-kertas tersebut kepada Andika Pratama yang dalam acara tersebut berperan sebagai polisi. Lalu komika Kiky Saputri yang juga berperan sebagai polisi memilah kertas-kertas tersebut dan mengambil satu kertas dengan membahas soal ujian tahun 2022.
"Soal ujian 2022. Berapa lamakah masa jabatan presiden? A dua periode, B tiga periode, C terserah partainya," ucap Kiky.
Hal ini pun disambut teriakan dari para pemeran dalam acara Lapor Pak! Trans7 tersebut. Mulai dari Ayu Ting Ting, Andika Pratama dan Gilang Gombloh.
“Yang mana ya?” ucap Andika. "Hayo jawab," timpal Kiky sambil tertawa.
Lalu Wendy Cagur dalam sesi tersebut dan mengatakan bahwa dirinya sebenarnya ingin masuk membahas pertanyaan dari Kiky tersebut. "Tadi gua mau masuk, tapi merinding gua," ucap Wendy disambut tertawa para pemeran lainnya.