Setelah melakukan pelatihan kepada penyandang disabilitas beternak ulat berjenis eri yang menghasilkan sutera, Koperasi Kupu Sutera yang merupakan rekanan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang mengevaluasi kegiatan tersebut untuk ditindaklanjuti kepada penyandang disabilitas.
Kegiatan yang sudah digelar sejak Selasa (10/11/2020) hingga Jum'at (13/11/2020) dan berpusat di Kecamatan Lowokwaru tersebut diikuti oleh kurang lebih 20 penyandang disabilitas yang ada di Kota Malang.
Baca Juga : Pemkot Kediri Latih Pelaku UMKM Produksi Video Promosi dengan Smartphone
Dinsos-P3AP2KB Kota Malang mengadakan workshop kewirausahaan ulat sutera. Workshop diikuti para penyandang disabilitas sebagai salah satu bentuk terapi.
"Penyandang disabilitas mendapatkan ilmu budidaya ulat sutera, lalu pemintalan benang sutera, dan yang terakhir ini ada eco print,” ujar Titing Rara Wulansari, Pendamping Penyandang Disabilitas Kementrian Sosial untuk Malang Raya yang juga owner dari Koperasi Kupu Sutera.
Setelah melakukan pelatihan, penyandang disabilitas tersebut didata kembali siapa yang bersedia melanjutkan untuk berkarya. Dan ternyata dari pengakuan Titing, semua penyandang disabilitas bersedia untuk melanjutkan karya yang didapat dalam pelatihan tersebut.
"Hari ini evaluasi, siapa yang berminat untuk budidaya. Dan tertarik semua ini, 20 orang jumlahnya," ungkap Titing.
Menurut Titing, kegiatan tersebut selain untuk terapi juga bisa menghasilkan bagi penyandang disabilitas. "Karena kami juga membutuhkan semua untuk jalan. Saya yakin (kain) sutera masih akan dibeli karena bahan dari kain tersebut juga masih digunakan masyarakat," terang dia.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Rujuk Penyandang Disabilitas Dapatkan Keterampilan di Tuban
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi Sosial dan Anak Lanjut Usia, Laily Qodariyah mengatakan bahwa kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan budidaya ulat sutera yang menggunakan ulat eri dimana jenis ulat tersebut dianggap cukup bagus dalam menghasilkan benang sutera.
"Jadi teman-teman disabilitas yang mampu didik dan mampu latih itu akan diberikan pelatihan budidaya itu, jika nantinya sudah mulai pengerjaan, hasilnya akan diterima oleh PT tersebut, Dinsos hanya sifatnya memfasilitasi dan pendampingan saja," ungkapnya.