MALANGTIMES – Gunung Kawi adalah sebutan untuk sebuah perbukitan di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Disebut wisata religi itu karena terdapat dua buah makam Mbah Jugo dan Raden Mas Iman Sujono, serta padepokan-padepokan yang berbau religi.

Jarak yang ditempuh untuk sampai ke Gunung Kawi, sekira 14 kilo meter dari Kepanjen dan 20 kilo meter dari Malang Kota. Sebelum masuk Desa Wonosari, pengunjung akan melewati Desa Kebobang. Disini akan disuguhi pemandangan perbukitan yang indah, dengan jalan yang berkelok dan menanjak.

Baca Juga : Stop Dulu Liburannya, Wisata Gunung Bromo Tutup Total Imbas Covid-19

Harga tiket masuk (HTM) relatif murah, hanya Rp 3 ribu per orang. Dengan harga tiker demikian, pengunjung sudah bisa berziarah ke makam dan mengunjungi padepokan-padepokan yang ada.

Sepanjang perjalanan dari pintu masuk menuju makam, terdapat para penjual makanan, penyedia jasa penginapan, padepokan bersejarah dan cidera mata.

Tak hanya mengunjungi makam, pengunjung bisa meminum air dari Guci, peninggalan Mbah Jugo, yang masih dijaga kelestariannya. “Ini air-nya berasal dari sumber air asli di sekitar Gunung Kawi,” cerita Ponimin, kepada MALANGTIMES (TIMES INDONESIA NETWORK), Jumat (24/7/2015).

Yang melegenda dari tempat wisata ini adalah Pohon Dewandaru. Konon, siapa yang terkena guguran daun pohon ini, keinginan-nya akan terkabul. “Banyak yang datang kesini untuk ziarah, sekedar main, atau duduk di bawah pohon ini,” katanya.

Baca Juga : Pasca Corona, Warga Butuh Hiburan, Ini 3 Waterpark Paling Ngehit di Indonesia Bakal Diserbu Wisatawan

Wisata ini dibuka setiap hari. Untuk masuk ke makam, hanya dibuka pukul 07.00 - 11.00 WIB dan pukul 14.00-15.00 WIB. “Disini ramai kalau ada hari besar seperti Hari Kemerdakaan, Imlek, Natal dan hari-hari libur,” aku Ponimi. (*)