MALANGTIMES - Pertunjukan musik dawai yang dipadu dengan gerak silat, membuat acara Kampung Dilem Festival di Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Rabu, (28/9/2016) malam kian syahdu.
Lantunan musik dawai dari petikan tangan sang pemain, membuat ratusan pengunjung terlena menikmati lagunya. Petikan demi petikan nada yang terlontar terdengar sangat merdu.
Baca Juga : Darurat Covid-19, Wali Kota Malang Minta Masyarakat Ikhlas Tak Mudik
Bagi yang mendengarkan musik yang terbuat dari kayu tersebut pasti akan larut memasuki dimensi waktu kemasa tempo dulu.
Acara semakin damai dan tenang bercahayakan kelap-kelip lampu cempluk. Lantunan musik tradisional, juga mengiringi gerakan sang pendekar silat khas Desa Gondowangi.
Tak hanya kemeriahan acara saja, di gang Dilem juga menyuguhkan stand bazar makanan tradisional.
Suara sinden yang merdu mengeluarkan lagu tradisional, melengkapi acara Kampung Dilem Festival semakin meriah dan damai. Sementara, acara kian meriah dengan penampilan atraksi para pendekar pencak silat.
Puluhan pencak silat yang tergabung dalam Persatuan Seni Pencak Silat Putra Buana Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang menampilkan gerakan bela diri yang atraktif.
Atraksi tersebut merupakan rangkaian dari Bersih Desa Gondowangi yang dikemas dalam Festival Kampung Dilem.
Satu persatu pendekar menunjukkan gerakan bela diri (jurus) yang sudah dipelajari di perguruan pencak silat masing-masing. Beragam gerakan tangan, kaki dan kepala dihadirkan secara tertata.

Dengan alunan gamelan, gong, dan kendang, sang pendekar mengeluarkan kemampuan bela dirinya. Mengenakan pakaian hitam, peci (udeng) dan selendang biru yang terikat di leher, pendekar terlihat gagah.
Baca Juga : Kampus Tak Ditutup, Rektor UB Perbolehkan Mahasiswa Kuliah Daring Maupun Tatap Muka
Panggung yang terbuat dari bambu dan ikatan jerami, membuat nuansa tempo dulu semakin melekat.
Salah satu pengunjung, Sudarmaji mengaku sangat senang sekali karena pencak silat merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan budayanya.
''Kesenian pencak silat ini, memang menjadi khas budaya asli Desa Gondowangi,'' kata pria dua anak tersebut.
Disamping itu, Kamis (29/9/2016) rangkaian acara akan dilanjutkan dengan kesenian kuda lumping 'Jati Kusumo'. Kemudian rangkaian acara ditutup dengan pagelaran Wayang Ringgit pada Sabtu, (1/10/2016).