Ada yang menarik dalam gelaran tradisi budaya Bersih Dusun Binangun, Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Namanya "Jolen", tumpeng yang diletakkan pada sebuah kotak, lalu dipikul bersama-sama untuk diarak keliling dusun.
Kotak yang menjadi tempat tumpeng dibentuk bermacam-macam, tergantung kreativitas dari warga masing-masing wilayah RT yang ada di Dusun Binangun.
Ada yang berbentuk joglo (rumah adat Jawa) dengan ukiran di tiap sudut kotaknya. Bentuk lain yang cukup menarik adalah candi. Jolen hasil kreasi warga RT 3 RW 8 ini, diangkat secara bersama oleh para pria berbusana tradisional khas Jawa Timur.
Ada pula yang mengkreasikan "Jolen" dengan beragam hasil bumi, dikreasi dalam kotak berbentuk rumah yang beratap hijau susun tiga. Dihiasi ornamen naga pada atap teratas.
Kreasi warga RT 2 RW 8 ini menegaskan makna tradisi bersih dusun, yaitu melestarikan kebudayaan bangsa.
Ada dua belas Jolen yang mewakili dari masing-masing RT yang ada di Dusun Binangun, diarak berkeliling wilayah.
Usai warga mengaraknya, Jolen yang berisi tumpeng dengan beragam lauk-pauk, disantap bersama-sama oleh seluruh warga masyarakat.
Kepala Dusun Binangun, Eko Yunanto mengatakan bahwa Jolen menjadi bagian dari bersih dusun yang dilaksanakan pada setiap maulidan.
"Bersih dusun itu tradisi nenek moyang. Acara ini wujud rasa hormat kepada leluhur kami, Mbah Resoyudo Lintang Kemukus," ujar Eko kepada MALANGTIMES, usai kirab Jolen, Minggu (10/1/2016).
Ditambahkannya, warga Dusun Binangun mensyukuri berkah Tuhan atas kesehatan, ketenangan, kebahagiaan, keamanan dan kedamaian.
Sementara, Ketua Panitia Bersih Dusun Binangun 2016, Nurkosim menyampaikan, tradisi Jolen ini wujud ungkapan syukur warga yang telah berlangsung lama.
"Dulu tidak semeriah sekarang, sebatas diarak keliling kampung oleh beberapa warga. Kini semua warga terlibat," ujarnya. (*)