JATIMTIMES, LAMONGAN - Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan dana perimbangan pada tahun 2015 ini mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan.
PAD, dari semula ditargetkan mencapai Rp. 310.554.916.164,6. Dengan begitu mengalami kenaikan hingga naik 4,44 persen. Sementara dana perimbangan naik 9,96 persen menjadi Rp. 1.467.704.812.234,00.
Demikian dikatakan Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi ketika menyampaikan Pengantar Nota Keuangan Rancangan APBD (R-APBD) Kabupaten Lamongan, Tahun Anggaran 2016 di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Lamongan, Kamis (5/11/2015).
“Pengalokasian kenaikan berasarkan pada informasi resmi dari Kementerian Keuangan, mengenai daftar alokasi transfer ke daerah Tahun Anggaran 2016,” ucapnya.
Ia menuturkan, kenaikan tersebut dialokasikan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAU). "Untuk lain-lain pendapatan yang sah ditargetkan naik 3,4 persen menjadi Rp. 769.865.707.936,00,” bebernya.
Wahid menjelaskan, untuk komponen belanja daerah di rencanakan mencapai Rp. 2.557.609.276.334,67. Salah satu komponennya, pada Belanja Tidak Langsung R-APBD 2016 tentang penyesuaian gaji pokok PNS, berupa gaji ke-13 dan gaji ke-14 untuk Tunjangan Hari Raya.
Selanjutnya, sambung Wahid, pasa komponen Belanja Hibah diantaranya dialokasikan untuk bantuan kepada lembaga pendidikan swasta, diantaranya untuk PAUD, TK/RA, SMP/Mts, SMK/Ma maupun untuk bantuan operasional madrasah diniyah.
"Belanja Langsung di bidang pendidikan sudah disiapkan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBD sebagaimana yang diamanatkan dalam Amandemen keempat UUD 1945,” aakunya.
Wahid mengaku, minimal 10 persen dari dana APBD disalurkan guna pemenuhan anggaran bidang kesehatan di luar belanja gaji. “Dana di bidang kesehatan tersebut digulirkan untuk peningkatan sarana dan prasarana ruang perawatan kelas III RSUD dr. Soegiri, pengolahan limbah rumah sakit dan penambahan fasilitas kamar pelayanan VIP pada RSUD Ngimbang,” terangnya.
Dengan susunan proyeksi fiskal tersebut, dalam RAPBD 2016 direncanakan terjadi defisit sebesar Rp 9.483.840.000. Dengan rencana defisit tersebut, selanjutnya penerimaan pembiayaan ditargetkan sebesar Rp. 39.940.000.000,00 yang berasal dari sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya dan penerimaan piutang daerah. (*)