Kuota PTSL Bondowoso Berhasil Dikerek Naik, Bang Zul Dorong Target 15 Ribu Sertifikat di 2026

Reporter

Abror Rosi

Editor

Dede Nana

28 - Dec - 2025, 09:06

Penyerahan secara simbolis sertifikat tanah pada acara acara sosialisasi program strategis Kementerian ATR/BPN (Foto: Abror Rosi/JatimTimes)

JATIMTIMES - Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada penurunan target nasional program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2025 menjadi sekitar 1,3 hingga 1,5 juta bidang, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin tetap mendorong Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) agar memberikan tambahan kuota PTSL bagi daerah pemilihannya yang sangat membutuhkan, khususnya Kabupaten Bondowoso.

Upaya tersebut dilakukan Zulfikar Arse Sadikin sebagai bentuk komitmennya dalam menampung aspirasi, memperjuangkan penambahan kuota program PTSL bagi masyarakat sebagai bentuk respons atas tingginya kebutuhan legalitas tanah di Bumi Ki Ronggo. 

Baca Juga : Keran Kemenangan Kembali Terbuka, Persebaya Merangsek ke Peringkat Enam

Zulfikar menegaskan bahwa penambahan kuota PTSL bukan hanya memberikan kepastian hukum kepemilihan tanah warga, tetapi juga membuka peluang besar bagi pemerintah daerah dalam penataan serta peningkatan nilai ekonomi wilayah secara berkelanjutan.

"Kita harapkan dengan memiliki sertifikat tanah, masyarakat memiliki legalitas atas lahan yang ditempati. Kalau tanah rakyat punya legalitas, daerah pun ikut untung. Ini investasi jangka panjang,” kata Zulfikar, usai acara sosialisasi program strategis Kementerian ATR/BPN, di Bondowoso, Minggu (28/12/2025) sore. 

Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Bang Zul itu menegaskan bahwa program sertifikasi tanah tidak hanya menyasar lahan milik warga secara umum, namun juga tanah wakaf yang digunakan untuk kepentingan umat seperti masjid dan pemakaman. Menurutnya, kepastian hukum atas aset-aset tersebut penting guna mencegah potensi sengketa maupun alih fungsi lahan di kemudian hari.

"Alhamdullah, untuk tahun 2026 di Bondowsoso targetnya 15 ribu sertifikat tanah, yang sebelumnya 10 ribu. Tapi kita terus dorong agar bertambah," jelasnya. 

Ucapan terimakasih atas perjuangan Zulfikar diakui oleh Kepala BPN Bondowoso, Zubaidi. Ia menyapaikan bahwa akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat di tahun 2025 ini, realisasi awal Kabupaten Bondowoso hanya mampu memproses 6.000 sertifikat tanah. Namun berkat peran aktif Zulfikar yang secara intensif berkomunikasi dengan Kementerian ATR/BPN di tingkat pusat agar percepatan sertifikasi tanah bagi masyarakat dapat terus ditingkatkan, hasilnya BPN Bondowoso dapat mengakomodir 10.770 ribu sertifikat tanah. Jumlah itu telah melebihi target capaian daerah sebanyak 10 ribu sertifikat. 

"Tahun 2025 target kita 10 ribu, kita mampunya 6000, namun atas perjuangan pak Zulfikar bisa bertambah hingga 10.770 ribu sertifikat dan sudah dibagikan ke masyarakat," ungkap Zubaidi.

Dengan terus dikawal Zulfikar, tahun 2026 mendatang BPN Bondowoso telah menyiapkan target penerbitan 15 ribu sertifikat PTSL dengan luasan pengukuran tanah mencapai sekitar 3.000 hektare. Sejumlah tahapan awal pun telah dilakukan untuk memastikan kesiapan lahan yang akan disertifikasi.

"Kita melakukan pra penyuluhan, sekitar 12 ribu lahan sudah siap disertifikat. Jika melihat identifikasi perdesa, itu melebihi target, karena data perdesa terkumpul sekitar 18 ribu , meskipun ada beberapa desa yang belum kita penuhi," pungkasnya.