Semeru Alami Letusan Sekunder, Kali Lanang hingga Gladak Perak Tertutup Kabut Tebal 

Reporter

Binti Nikmatur

05 - Dec - 2025, 05:23

Kepulan asap Semeru di jembatan Gladak Perak, Jumat (5/12). (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat. Kawasan Kali Lanang hingga Jembatan Gladak Perak diselimuti kabut tebal diduga akibat letusan sekunder. Kondisi ini membuat jarak pandang di lokasi nyaris nol.

Informasi tersebut terlihat dalam unggahan akun Instagram @lumajangsatu. Dalam video, asap dan kabut pekat menutupi area jembatan, hingga banyak pengendara memilih berhenti sebelum melintas.

Baca Juga : Kabar Penggerebekan Produsen Beras Kimia Beredar di WhatsApp, Polisi: itu Hoaks

"Gladak perak update- kabut pekat dan letusan sekunder membuat jembatan tidak tampak. Hindari area jika tidak benar-benar perlu," tulis akun tersebut pada Jumat (5/12) siang.

Dalam unggahan lainnya, sebuah mobil tampak hampir terperosok ke bawah jembatan. Diduga karena jarak pandang sangat terbatas, kendaraan itu terjebak di sisi jembatan. Petugas langsung mengevakuasi mobil yang penuh debu tersebut.

"Piket Nol Lumajang: Pengendara tetap memaksa lewat padahal petugas sudah menutup jalan karena bahaya. Mohon sadar, dulur. Nekat itu bukan berani, itu membahayakan diri sendiri dan orang lain," tulis akun itu lagi.

Update terbaru dilansir dari data magma ESDM, erupsi Gunung Semeru terpantau terjadi pada Jumat (5/12) pukul 16.13 WIB. Kolom letusan naik sekitar 1.000 meter dari puncak atau mencapai ketinggian sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan mengarah ke timur.

Baca Juga : Warganet Heboh Malang Kebanjiran: Benarkah Bentuk Mangkuk Jadi Biang Kerok?

Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.

Meski aktivitas ini bersifat fluktuatif, masyarakat diminta tetap waspada. Menurut laporan petugas Magma ESDM, Sigit Rian Alfian, Semeru berstatus Level III atau Siaga. Berikut rekomendasi mitigasi yang dirilis: 
• Tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 km dari puncak. Di luar jarak itu, warga tetap harus menjauhi 500 meter dari sempadan sungai karena berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar hingga 17 km dari puncak.
• Dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak karena bahaya lontaran batu pijar.
• Tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.