Industri Film Indonesia Bangkit Pasca-Covid-19, Jumlah Penonton Diprediksi Tembus 90 Juta di 2025
Reporter
Irsya Richa
Editor
Yunan Helmy
11 - Oct - 2025, 11:16
JATIMTIMES - Pasca-Covid-19, kondisi dunia perfilman di Indonesia membaik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah penonton film yang terus meningkat. Bahkan jumlah penonton dipresiksi tembus 90 juta pada 2025 ini.
Hal itu dibeberkan Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia Ahmad Mahendra saat hadir pada MTN IkonInspirasi x Rekreasinema Talks di Malang Creative Center (MCC) lantai 7, Jumat (10/10/2025) malam.
“Kondisi perfilman kita, ini banyak pihak bilang bahwa ini masanya Indonesia. Karena ditujukan dengan meningkatnya jumlah penonton film. Setelah Covid, justru kita mengalahkan negara-negara lain,” ucap Mahendra.
Sementara di negara lain setelah Covid-19, penontonnya tidak tumbuh. Kondisi ini berbalik dengan Indonesia yang terus meningkat. Pada 2024 lalu, jumlah penonton mencapai 81 juta.
“Kemungkinan tahun ini Insya Allah kurang lebih 90 juta, bisa lebih. Produksi film kita juga terus meningkat. Kemudian berikutnya kehadiran film-film kita di internasional juga luar biasa,” kata Mahendra.
Ditambah banyak prestasi serta film-film Indonesia yang hadir di kancah internasional. Bahkan yang terakhir Indonesia sudah bisa melahirkan juri-juri kelas internasional. Sebut saja Yulia Evina Bhara di Busan International Film Festival 2025, Asmara Abigail di Locarno, Kamila Andini menjadi juri untuk dua festival film: Oscar (sebagai anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences) dan Inspiring Asia Micro Film Festival 2025.
“Ada lima sineas kita yang menjadi juri di festival film internasional di tahun ini saja. Jadi pencapaian kita sudah luar biasa. Itu menunjukkan industri film kita meningkat,” tambah Mahendra.
Baca Juga : Pemain Irak yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026
Selain itu, kini film-film Indonesia telah merajai bioskop-bioskop. Terbukti, 70 persen merupakan film Indonesia. Sisanya 30 persen dari luar negeri.
Menurut Mahendra, ini sudah menunjukkan film-dilm sineas Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga kondisi ini penting untuk dijaga.