Mahasiswa ABM Belajar Melek Finansial Lewat Seminar Nasional Financial Literacy for Youth
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
07 - Oct - 2025, 05:56
JATIMTIMES - Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara atau yang akrab disebut ABM ikut ambil bagian dalam Seminar Nasional “Financial Literacy for Youth” yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) disalah satu kampus belum lama ini.
Imama Zuchroh, M.Com, Dosen pendamping STIE Malangkucecwara, mengungkapkan bahwa sekitar 120 mahasiswa ABM hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut. “Kami diundang oleh OJK untuk ikut hadir dan mendampingi mahasiswa dalam kegiatan literasi keuangan ini,” ujarnya.
Baca Juga : Guinandra Jatikusumo Diterpa Isu Perceraian dengan Putri Tanjung, Ini Profil dan Prestasinya
Menurut Imama, kegiatan ini bukan sekadar memenuhi undangan OJK, tetapi menjadi wadah pembelajaran nyata agar mahasiswa mulai memahami arti kemandirian finansial sejak dini. “Harapannya, mereka tidak hanya paham teori dari kelas, tetapi juga bisa melihat peluang investasi yang selama ini mungkin belum terpikirkan,” tambahnya.

Imama menilai, data yang dipaparkan OJK menunjukkan masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi investasi di pasar modal, terutama di kalangan muda. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi konsumen keuangan, tetapi juga mampu menjadi pelaku investasi yang cerdas dan bertanggung jawab.
“Kalau saya lihat dari pengalaman mengajar, minat mahasiswa ABM terhadap investasi saham masih beragam,” tuturnya. Ia menjelaskan, mahasiswa semester awal umumnya belum begitu tertarik karena masih fokus pada pemahaman dasar keuangan. Namun, minat itu meningkat seiring waktu.
“Begitu mereka masuk semester lima ke atas, mulai banyak yang tertarik bahkan sudah punya akun investasi. Ada juga yang aktif trading saham atau mencoba instrumen lain seperti kripto dan emas digital,” terang Imama.

Ia menambahkan, sebagian mahasiswa kini mulai berdiskusi terbuka soal pengalaman berinvestasi. “Ada yang cerita tentang sahamnya, ada juga yang membahas tren harga emas yang terus naik. Jadi, diskusinya makin hidup,” katanya sambil tersenyum.
Imama berharap momentum seminar ini menjadi pintu bagi mahasiswa untuk tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memahami prinsip pengelolaan uang yang sehat dan beretika.
“Yang terpenting adalah kesadaran bahwa literasi finansial bukan cuma soal investasi, tapi bagaimana mereka bisa mengatur, menyimpan, dan menggunakan uang dengan bijak,” pungkasnya.