Bupati Ipuk Resmikan Sekolah Rakyat Terintegrasi 46 di Banyuwangi, Fasilitas Lengkap dan Gratis
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Nurlayla Ratri
30 - Sep - 2025, 07:35
JATIMTIMES- Salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto di bidang pendidikan, yakni Sekolah Rakyat, kini semakin berkembang di Kabupaten Banyuwangi. Sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan kurang mampu ini resmi bertambah dengan hadirnya Sekolah Rakyat Terintegrasi 46 di Kecamatan Muncar, tepatnya di kompleks Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, Jawa Timur.
Peresmian sekolah tersebut berlangsung pada Selasa (30/9/2025) dan ditandai langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. “Alhamdulilah, Sekolah Rakyat di Muncar sudah bisa berjalan mulai hari ini. Semoga menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Baca Juga : Launching New Honda ADV160 Menarik Perhatian Pengunjung di Matos
Sekolah Rakyat di Muncar melengkapi keberadaan Sekolah Rakyat Terintegrasi 2 di Kecamatan Licin. Kehadiran sekolah baru ini memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin, keluarga kurang mampu, hingga keluarga miskin ekstrem di Banyuwangi. Seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan siswa ditanggung penuh oleh negara sehingga tidak membebani orang tua.
Gedung sekolah yang berdiri di atas lahan sekitar 2.500 meter persegi ini sebelumnya direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Bangunannya berbentuk L dengan tiga lantai yang dilengkapi 50 kamar tidur, empat ruang kelas, ruang guru, kantin, dapur, ruang makan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan berbagai fasilitas pendukung lain.
Pada tahun ajaran baru 2025/2026, sekolah ini telah menerima 73 siswa, terdiri dari 50 siswa tingkat SD dan 23 siswa SMA. Kedatangan mereka diantar langsung oleh orang tua maupun kerabat, lalu ditempatkan di asrama. “Saya titip kepada bapak-ibu guru, pendamping, dan wali asuh, anak-anak harus mendapatkan pelayanan terbaik,” pesan Bupati Ipuk.
Kepala Sekolah Rakyat Muncar, Winarno, menjelaskan bahwa kapasitas sekolah mencapai 100 siswa dengan setiap kamar diisi dua anak. Saat ini tersedia 22 guru, 10 wali asuh, dan 4 wali asrama untuk mendampingi anak-anak. “Semua fasilitas belajar sudah lengkap, bahkan dilengkapi pendingin ruangan agar anak-anak lebih nyaman, baik saat belajar maupun beristirahat,” jelasnya.
Baca Juga : Mitigasi Kerawanan, Wali Kota Malang Apresiasi Sispamkota
Selain memperhatikan kualitas pendidikan, sekolah juga menekankan pada pemenuhan gizi siswa. Setiap anak mendapatkan tiga kali makan utama serta dua kali kudapan berupa kue, puding, atau susu. “Prioritas kami adalah memastikan anak-anak tumbuh sehat, nutrisinya terpenuhi, dan berkembang sesuai potensi maksimalnya,” tambah Winarno.
Sebelum memulai kegiatan akademik, seluruh siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama dua minggu. Dengan berbagai fasilitas dan dukungan yang diberikan, Sekolah Rakyat di Banyuwangi diharapkan mampu menjadi sarana pendidikan yang aman, nyaman, dan bermutu bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.