UB Tegaskan Komitmen Kampus Inklusi, Hadirkan Bekal Dunia Pasca Kampus Difabel

28 - Sep - 2025, 07:38

Formapi UB hadirkan pembicara terkait dunia kerja inklusif

JATIMTIMES - Universitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan komitmennya sebagai kampus inklusi yang juga tercermin melalui gerakan mahasiswa. 

Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (Formapi), UB menghadirkan program kerja yang mengupas strategi menghadapi dunia pasca kampus khusus bagi penyandang disabilitas. Acara ini berlangsung di Fakultas Vokasi UB Dieng pada Sabtu, 28 September 2025.

Baca Juga : Malaysia Desak Dunia Jatuhkan Sanksi ke Israel, Tegaskan Reformasi PBB di Sidang Umum ke-80

Selly Dian, dosen Psikologi UB yang tengah menempuh studi S3 di Universitas Airlangga dengan fokus pada Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Inklusi, menyoroti masih minimnya peluang kerja bagi penyandang disabilitas. Dari 13.000 perusahaan di Indonesia, hanya sekitar 30 yang benar-benar memberi ruang kerja bagi difabel.

“Peluang kerja bagi teman-teman difabel memang masih terbatas. Bahkan, ada lowongan yang seharusnya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas, tetapi justru diisi oleh non-disabilitas,” ungkap Selly. 

Menurutnya, kondisi ini membuat banyak HR perusahaan mencari calon karyawan difabel melalui komunitas atau relasi personal. Karena itu, Selly berpendapat bahwa membangun jejaring menjadi salah satu hal penting agar akses terhadap dunia kerja lebih terbuka.

Sementara itu, Gerry Kisyono, penyandang disabilitas low vision yang pernah magang di Nestlé, membagikan pengalaman langsung di dunia industri. Ia menyebut Nestlé sudah cukup terbuka dalam menerima pekerja disabilitas. Namun, diskriminasi masih kerap ditemui dalam bentuk keterbatasan kesempatan naik jabatan.

“Perusahaan bisa saja menerima, tapi posisi dan jenjang kariernya tetap sama hanya karena status difabel. Padahal, value diri setiap orang seharusnya diakui setara,” jelas Gerry.

Baca Juga : Golden Age Anak Jadi Momen Penting, Dosen Unikama Tekankan Pentingnya Sinergi Orang Tua dan Sekolah

Diskusi ini juga menekankan pentingnya inclusive workplace, mulai dari rekrutmen hingga penciptaan budaya kerja yang adil. Dengan begitu, dunia pasca kampus dapat lebih ramah bagi semua, termasuk penyandang disabilitas.

Melalui langkah Formapi, UB memperkuat perannya sebagai kampus inklusi yang tidak hanya mendampingi mahasiswa selama studi, tetapi juga mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja setelah lulus.