Heboh Kasus Keracunan MBG, Waka BGN Menangis dan Minta Maaf di Depan Publik
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
26 - Sep - 2025, 06:30
JATIMTIMES - Kasus keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis) semakin meluas di berbagai daerah Indonesia. Jumlah korban yang terus bertambah membuat publik resah. Puncaknya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan permintaan maaf resmi kepada masyarakat.
Dalam konferensi pers pada Jumat (26/9), Nanik dengan suara bergetar menyampaikan rasa penyesalan yang mendalam.
Baca Juga : Polisi Telusuri Pemberi Perintah Bom Molotov saat Demo DPRD Kota Malang
“Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia. Saya seorang ibu, melihat gambar-gambar dan video anak-anak sakit membuat hati saya hancur,” ujar Nanik sambil menangis.
Ia menegaskan bahwa kasus ini bukan sekadar angka, melainkan menyangkut nyawa. “Satu anak pun sakit, itu adalah tanggung jawab kami. Kami berjanji akan memperbaiki secara total agar kejadian ini tidak terulang lagi,” tambahnya.
Data Korban Keracunan MBG Terus Meningkat
Kasus keracunan MBG disebut Nanik sebagai “insiden pangan MBG” yang harus segera ditangani. Dalam tiga pekan terakhir, dua daerah bahkan sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Mamuju.
Berdasarkan data resmi BGN per 22 September 2025, jumlah korban keracunan MBG mencapai 4.711 orang yang tersebar di berbagai wilayah:
• Wilayah I (Sumatera): 1.281 orang
• Wilayah II (Jawa): 2.606 orang
• Wilayah III (Kalimantan, Bali, Sulawesi, NTT, Maluku, Papua): 824 orang
Namun, catatan dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menunjukkan angka yang lebih tinggi. Hingga 21 September 2025, JPPI mencatat total 6.452 korban dengan sebaran sebagai berikut:
• Jawa Barat: 2.012 orang
• DI Yogyakarta: 1.047 orang
• Jawa Tengah: 722 orang
• Bengkulu: 539 orang
• Sulawesi Tengah: 446 orang
Angka ini diperkirakan masih akan bertambah, mengingat laporan terbaru terus berdatangan dari berbagai daerah.
Kasus Terbaru: 103 Siswa Keracunan di Sumedang
Pada Jumat (26/9), insiden baru kembali terjadi di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sebanyak 103 siswa dilaporkan keracunan setelah menyantap menu MBG. Kasus ini menambah daftar panjang korban di Jawa Barat yang menjadi provinsi dengan angka tertinggi keracunan MBG.
Baca Juga : Hentikan Distribusi Usai Temuan Makanan Basi hingga Siswa Keracunan MBG di Kota Batu, SPPG Bungkam
Publik Minta Evaluasi Total Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis sejatinya dirancang untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah di Indonesia. Namun, rangkaian kasus keracunan massal ini menimbulkan tanda tanya besar terkait standar keamanan pangan dan pengawasan distribusi makanan di lapangan.
Para orang tua dan lembaga pemantau pendidikan mendesak agar BGN segera melakukan evaluasi total, termasuk memperketat pengawasan dapur penyedia MBG, rantai distribusi bahan makanan, hingga sistem uji kelayakan sebelum menu dibagikan ke siswa. Bahkan, sebagian masyarakat meminta program Makan Bergizi Gratis dihentikan.
Janji BGN: Perbaikan Menyeluruh
Meski menuai kritik tajam, BGN menegaskan tidak akan menutup mata. “Kami mengaku salah, ini kesalahan kami sebagai pelaksana. Kami bertanggung jawab penuh dan akan memperbaiki sistem MBG secara menyeluruh,” tegas Nanik dalam pernyataannya.
Publik kini menunggu langkah konkret dari pemerintah dan BGN agar insiden serupa tidak lagi terjadi, sekaligus memastikan program MBG benar-benar aman bagi seluruh anak Indonesia.