Wabup Malang Dorong KIM Turut Promosikan Kopdes, Tangkal Informasi Hoaks

JATIMTIMES - Wakil Bupati (Wabup) Malang Lathifah Shohib mendorong Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) untuk turut menangkal informasi hoaks. Sebaliknya, Lathifah meminta KIM untuk turut mempromosikan keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang telah dirintis di Kabupaten Malang.

Pernyataan tersebut disampaikan Lathifah saat memberikan pengarahannya ketika membuka acara bimbingan teknis (Bimtek) KIM yang berlangsung di Ruang Rapat Panji Pulang Jiwo, Kecamatan Kepanjen pada Rabu (24/9/2025).

Baca Juga : Pemkab Malang Rutin Gelar Gerakan Pangan Murah Minimal Dua Kali Sepekan

"Harapan kami, KIM ini bisa membantu memberikan informasi yang akurat dan benar kepada masyarakat terkait dengan pembangunan, perkembangan hingga potensi yang ada di Kabupaten Malang," terang Lathifah saat ditemui JatimTIMES usai menghadiri bimtek.

Lathifah menyebut, salah satu potensi yang seharusnya turut dipromosikan oleh KIM tersebut di antaranya ialah keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

 "Sekarang ini, Kopdes perlu dipublikasikan. Jadi produk atau usaha antar kopdes ini untuk pemasaran dan sebagainya bisa memanfaatkan KIM yang ada di desanya masing-masing," ujarnya.

Di sisi lain, Lathifah juga berharap keberadaan KIM dapat menangkal berita atau informasi hoaks. Sehingga masyarakat bisa terhindar dari informasi yang tidak akurat dan dapat berpotensi memberikan dampak buruk.

"KIM ini juga bisa menyaring berita hoaks. Jadi berita-berita dari luar terkait dengan informasi yang diragukan sumbernya itu jangan langsung di share kepada masyarakat. Tapi, keakuratannya harus di lihat dulu sebelum disebarluaskan," imbau Lathifah.

Baca Juga : Pemkab Bondowoso Gencarkan Edukasi Anti-Perundungan

Saat ini, diakui Lathifah, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang telah memiliki piranti khusus untuk menangkal kabar hoaks. Harapannya, informasi yang telah akurat itu lah yang nantinya disebarluaskan ke masyarakat.

"Dinas Kominfo sudah punya istilahnya alat untuk memproteksi berita hoaks agar tidak disebarluaskan," pungkas Lathifah.