Bupati Sanusi Tinjau Banjir Sitiarjo, Minimalkan Dampak Bencana Susulan lewat Mitigasi
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
21 - Sep - 2025, 04:14
JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi telah memberikan instruksi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang untuk menggencarkan upaya mitigasi. Langkah tersebut disampaikan Sanusi saat meninjau langsung lokasi banjir yang terjadi di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), pada Minggu (21/9/2025).
"Upaya mencegah dampak bencana tahunan ini, dilakukan cara mitigasi ke masyarakat karena sudah pernah mau direlokasi, tapi masyarakat tidak bersedia. Masyarakat memang sudah terbiasa, sehingga keadaan begini (bencana) tidak sampai meresahkan masyarakat," terang Sanusi saat ditemui di sela-sela peninjauan.
Baca Juga : Pembalap Jember Sambut Baik Wacana Bupati Jember Bangun Sirkuit di Kawasan JSG
Dari data yang dihimpun JatimTIMES, masyarakat di Desa Sitiarjo terkesan memang sudah terbiasa dengan adanya bencana banjir. Sehingga, alih-alih bersedia direlokasi oleh program pemerintah, masyarakat di sana lebih memilih untuk bertahan dengan beragam pertimbangan.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Sumawe khususnya di Desa Sitiarjo tersebut memang merupakan bencana langganan. Hampir setiap tahun, bencana banjir nyaris dapat dipastikan akan terjadi di Desa Sitiarjo.
"Kemarin banjir, di sini memang muaranya sungai yang dari utara. Sehingga kalau hujannya deras, di sini pasti banjir dan setiap tahun banjir," ujar Sanusi.
Lantaran masyarakat enggan direlokasi itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan mengencarkan upaya mitigasi. Tujuannya untuk meminimalikan dampak yang dialami oleh warga.
"Jadi, tetap kami mitigasi. Kalau ada bencana, kami sambangi termasuk untuk penyaluran bantuan," ungkap Sanusi.
Lantaran sudah menjadi wilayah langganan banjir, masyarakat di Kecamatan Sumawe, khususnya di Desa Sitiarjo, telah melakukan beberapa upaya pencegahan. "Setiap hujan lebat, pasti banjir. Makanya setiap orang sudah persiapan, termasuk membangun garasi yang tinggi," imbuhnya.
Baca Juga : Buka Road Race Bupati Cup 2025, Bupati Jember Wacanakan Bangun Sirkuit di Kawasan JSG
Selain menyelamatkan barang berharga, masyarakat juga akan langsung mengungsi jika memang banjir diprediksi menggenangi kediaman warga. Sedangkan patokannya ialah hasil pantauan dari early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini terjadinya bencana yang disediakan pemerintah.
"Masyarakat sudah teredukasi, bahkan Sitiarjo sudah jadi desa tangguh bencana. Semua akan menyelamatkan diri sebelum terjadi banjir. Sehingga warga sudah terbiasa dengan banjir, orang di sini bisa menyelamatkan diri," pungkas Sanusi.
Sebagaimana diberitakan, bencana banjir terbaru terjadi pada Sabtu (20/9/2025) dini hari. Dari hasil pendataan BPBD Kabupaten Malang, sedikitnya ada 2.228 jiwa dari 830 kepala keluarga (KK) yang turut terdampak genangan banjir dan material lumpur.
Ribuan jiwa dari ratusan KK yang terdata terdampak banjir tersebut berada di Desa Sitiarjo dan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sumawe, Kabupaten Malang. Saat ini, banjir terpantau sudah surut. Namun, penanggulangan pasca bencana termasuk distribusi bantuan logistik masih terus dilangsungkan pada Minggu (21/9/2025).