Mengenal Hari Demokrasi Internasional dan Maknanya bagi Kehidupan Berbangsa

Reporter

Redaksi

Editor

Redaksi

15 - Sep - 2025, 02:20

Ilustrasi Demokrasi (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Setiap tanggal 15 September, dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional atau International Day of Democracy. Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2007 sebagai bentuk komitmen global untuk menegakkan nilai-nilai demokrasi. Hari ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan bagaimana demokrasi dijalankan di berbagai negara, termasuk Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara demokratis terbesar di dunia.

Artikel ini akan membahas tentang asal-usul Hari Demokrasi Internasional, makna yang terkandung di dalamnya, serta bagaimana relevansinya bagi masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga : Ramai Isu Cerai dan Tilep Uang, Intip Kekayaan Fantastis Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya

Sejarah Hari Demokrasi Internasional

Dilansir dari almonordforcongress.com, Penetapan Hari Demokrasi Internasional bermula dari kesepakatan Majelis Umum PBB pada 8 November 2007 melalui resolusi A/RES/62/7. PBB menekankan bahwa demokrasi bukan hanya sekadar sistem pemerintahan, melainkan juga sebuah nilai universal yang mencakup:

  • Kebebasan berpendapat.
  • Partisipasi aktif warga negara dalam politik.
  • Penegakan hukum yang adil.
  • Perlindungan hak asasi manusia.

Tujuan utama dari peringatan ini adalah mendorong negara-negara anggota untuk memperkuat institusi demokrasi, membuka ruang dialog dengan rakyat, serta memastikan kebijakan pemerintah benar-benar mewakili suara masyarakat.

Makna Demokrasi Bagi Dunia

Demokrasi dianggap sebagai salah satu fondasi penting dalam menciptakan perdamaian dan keadilan global. Tanpa demokrasi, sebuah negara rentan mengalami ketidakstabilan politik, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Adapun beberapa makna utama demokrasi di tingkat internasional adalah:

  1. Memberikan Kesetaraan
     Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk didengar dan menentukan arah pembangunan.
  2. Menghormati Hak Asasi Manusia
     Demokrasi memastikan adanya perlindungan bagi kebebasan individu, termasuk kebebasan beragama, berpendapat, dan berkumpul.
  3. Mencegah Otoritarianisme
     Dengan adanya mekanisme check and balance, kekuasaan pemerintah dapat dikontrol agar tidak disalahgunakan.
  4. Mendorong Transparansi
     Negara yang demokratis umumnya lebih terbuka dalam pengelolaan pemerintahan sehingga rakyat bisa ikut mengawasi.

Demokrasi di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara dengan sistem demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah India dan Amerika Serikat. Sejak reformasi 1998, Indonesia memasuki era baru yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.

Beberapa ciri utama demokrasi di Indonesia antara lain:

  • Pemilu langsung untuk memilih presiden, kepala daerah, hingga anggota legislatif.
  • Kebebasan pers yang memungkinkan media menyuarakan aspirasi rakyat.
  • Partisipasi aktif masyarakat dalam organisasi, komunitas, maupun ruang publik.
  • Penguatan lembaga demokrasi, seperti KPU, Bawaslu, dan Mahkamah Konstitusi.

Meskipun begitu, demokrasi di Indonesia masih menghadapi tantangan, seperti politik uang, polarisasi, hingga maraknya hoaks di media sosial.

Tantangan Demokrasi di Era Digital

Di era modern, demokrasi dihadapkan pada tantangan baru, khususnya akibat perkembangan teknologi informasi. Internet memang memberikan akses informasi yang lebih luas, tetapi juga menimbulkan masalah baru, seperti:

  1. Penyebaran Disinformasi
     Berita palsu dapat memengaruhi opini publik dan mencederai proses demokrasi.
  2. Polarisasi Sosial
     Media sosial sering memunculkan perdebatan tajam yang berpotensi memecah belah masyarakat.
  3. Privasi dan Keamanan Data
     Penggunaan data pribadi oleh pihak tertentu untuk kepentingan politik juga menjadi perhatian.

Oleh karena itu, literasi digital menjadi kunci agar demokrasi tetap sehat di tengah derasnya arus informasi.

Baca Juga : Donald Trump Peringatkan Israel Usai Serang Qatar, Tegaskan Doha Sekutu Penting Amerika Serikat

Cara Masyarakat Merayakan Hari Demokrasi Internasional

Peringatan Hari Demokrasi Internasional tidak hanya menjadi agenda pemerintah atau organisasi internasional, melainkan juga dapat diikuti oleh masyarakat luas. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan adalah:

  • Mengikuti diskusi publik seputar demokrasi dan hak asasi manusia.
  • Aktif berpartisipasi dalam pemilu dengan menggunakan hak pilih secara bijak.
  • Menyuarakan pendapat secara sehat di media sosial tanpa menyebarkan kebencian atau hoaks.
  • Mendorong keterbukaan informasi dengan ikut serta dalam kegiatan advokasi atau komunitas.
  • Menghargai perbedaan pendapat sebagai bagian dari kekayaan demokrasi.

Mengapa Hari Demokrasi Internasional Penting Bagi Indonesia

Bagi Indonesia, Hari Demokrasi Internasional memiliki makna mendalam. Demokrasi bukan hanya sekadar sistem pemerintahan, tetapi juga bagian dari identitas bangsa yang menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945.

Peringatan ini mengingatkan bahwa demokrasi harus dijaga bersama, bukan hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh seluruh elemen masyarakat. Dengan demokrasi yang sehat, Indonesia dapat terus tumbuh sebagai negara yang kuat, inklusif, dan berdaya saing di kancah global.

Penutup

Hari Demokrasi Internasional menjadi pengingat bahwa kebebasan, kesetaraan, dan keadilan adalah hak dasar setiap manusia. Bagi Indonesia, hari ini bukan sekadar simbol, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi.

Dengan partisipasi aktif masyarakat, peningkatan literasi politik, dan sikap saling menghargai, demokrasi di Indonesia akan semakin kokoh. Mari jadikan Hari Demokrasi Internasional sebagai kesempatan untuk menjaga persatuan dan keberagaman, demi terciptanya kehidupan berbangsa yang lebih baik