Salat Gaib Bersama, Polresta Malang Kota dan Ojol Malang Raya Doakan Affan Kurniawan

Reporter

Irsya Richa

30 - Aug - 2025, 04:08

Sejumlah ojol dan polisi saat mengikuti salat gaib di Masjid Baiturrohman, Mapolresta Malang, Sabtu (30/8/2025). (Foto: Irsya Richa/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Polresta Malang Kota bersama ojek online (ojol) Malang Raya menggelar salat gaib dan doa bersama mendoakan Affan Kurniawan yang meninggal dunia usai dilindas mobil rantis Brimob serta kondusifitas Kota Malang di Masjid Baiturrohman, Mapolresta Malang, Sabtu (30 Agustus 2025).

Salat ini dilakukan pasca ratusan ojol dan masyarakat melakukan aksinya di depan Mapolresta Malang Kota pada Jumat (29/8/2025) yang mengakibatkan kericuhan dan pengerusakan fasilitas di sejumlah titik Kota Malang. Kapolresta Malang Kota; Kombes Pol Nanang Haryono, Wakapolresta Malang Kota; AKBP Oskar Syamsuddin, berada di saf pertama serta ratusan ojol tampak khusuk. 

Baca Juga : Support Honda Modif Contest 2025, 60 Komunitas Ramaikan Surabaya

Salat dilakukan usai salat Dhuhur. Mereka dengan khidmat melakukan salat gaib, dilanjutkan dengan doa bersama.

“Ini tujuan kita memang ingin bersinergi salat dan doa bersama untuk meningkatkan kondusifitas kota Malang,” ungkap perwakilan ojol, Puji Waluyo.

Dengan adanya salat gaib dan doa bersama, lanjut Puji tidak ada lagi aksi-aksi anarkis yang terjadi di Kota Malang. “Kita harus cintai Kota Malang ini jangan sampai ada anarkis, aspirasi boleh anarkis jangan,” tegas Puji.

Sementara itu Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono menambahkan salat gaib dan doa bersama ini sebagai bentuk bela sungkawa terhadap meninggalnya driver ojol. Kemudian demi menjaga kondusifitas Kota Malang.

“Sekali lagi turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya untuk almarhum Affan Kurniawan. Kami mohon maaf atas tindakan yang terjadi sampai meninggal dunianya saudara kita,” kata Kombe Pol Nanang.

Baca Juga : HMI Situbondo Gelar Aksi Solidaritas, Kapolres Ikut Salat Gaib Doakan Affan Kurniawan

Nanang pun kembali menegaskan kasus meninggalnya Affan Kurniawan akan diusut tuntas dengan transparansi. Seperti proses pemeriksaan dilakukan secara siaran langsung melalui siaran langsung di televisi.

“Bahkan tujuh anggota yang ada di dalam mobil barakuda sudah langsung dilakukan penahanan di penempatan khusus. Proses sampai saat ini masih berlanjut,” tegas Nanang.

Pihaknya menegaskan tidak perlu meragukan lagi transparansi dari Polri. “Sekali lagi transparansi dari Polri jangan diragukan dan mari kita kawal bersama,” tutupnya.