Namanya Menggema di Medsos, Ini Profil Riza Chalid, Tersangka Korupsi Minyak Mentah yang Kini Diburu Kejagung

Reporter

Mutmainah J

Editor

A Yahya

28 - Aug - 2025, 02:41

Riza Chalid. (Foto: CNBC)

JATIMTIMES - Nama Mohammad Riza Chalid, pengusaha minyak yang dikenal dengan julukan The Gasoline Godfather, kembali menjadi sorotan publik setelah Kejaksaan Agung RI (Kejagung) menyita rumah mewah miliknya pada Senin, 25 Agustus 2025 terkait kasus dugaan korupsi minyak mentah.

Sejak saat itu, nama Riza Chalid terus menggema di media sosial dan bahkan hingga Kamis (28/8/2025) masih bertengger di jajaran trending Google Trends, seiring dengan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap sepak terjangnya di dunia bisnis dan statusnya kini sebagai buronan Kejagung.

Baca Juga : Polda Metro Jaya Cegah 120 Ikut Demo di DPR RI, Terprovokasi Ajakan Media Sosial

Profil Ringkas Mohammad Riza Chalid

Riza Chalid adalah Beneficial Owner (BO) dari PT Navigator Khatulistiwa, perusahaan yang bergerak di bidang jasa logistik dan distribusi minyak maupun gas. Tidak hanya itu, ia juga tercatat sebagai BO dari PT Orbit Terminal Merak.

Sebagai seorang pebisnis kawakan, Riza Chalid mengembangkan usaha di berbagai sektor, mulai dari perkebunan sawit, perdagangan minyak, hingga industri minuman. Kiprahnya di dunia energi, khususnya minyak dan gas, membuatnya dijuluki sebagai The Gasoline Godfather.

Riza juga aktif dalam bisnis impor minyak melalui Pertamina Energy Trading Limited (Petral), anak perusahaan PT Pertamina yang kemudian dilikuidasi pada 2015 karena praktik yang merugikan negara.

Selain itu, Riza Chalid memiliki sejumlah perusahaan lain di sektor perminyakan, di antaranya Supreme Energy, Straits Oil, Cosmic Petroleum, dan Paramount Petroleum.

Ekspansi Bisnis di Dalam dan Luar Negeri

Tidak berhenti pada bisnis energi, berdasarkan catatan Tatler Asia, Riza Chalid juga memiliki bisnis di bidang hiburan dengan menghadirkan KidZania di Pacific Place, Jakarta Pusat. Ia juga aktif berinvestasi di kawasan bisnis bergengsi Sudirman Central Business District (SCBD).

Di sektor transportasi, Riza Chalid diketahui memiliki saham di maskapai Air Asia Indonesia. Pada tahun 1994, ia bahkan mendirikan Sekolah Islam Internasional Al-Jabr di Jakarta Selatan.

Dengan ekspansi bisnis lintas sektor, kekayaan Riza Chalid sempat ditaksir mencapai 415 juta dolar AS, menurut data The Malaysian Reserve, yang menempatkannya pada posisi 88 orang terkaya 2015 versi Globe Asia.

Riza menikah dengan Roestriana Adrianti pada 1985. Dari pernikahan itu, salah satu anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza, kini juga ikut terseret sebagai tersangka dalam kasus korupsi minyak mentah.

Peran Riza Chalid dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah

Dalam kasus besar ini, peran Riza Chalid dan anaknya berbeda. Riza disebut menyepakati kerja sama penyewaan terminal BBM tangki Merak dengan mengintervensi kebijakan tata kelola PT Pertamina.

Kesepakatan tersebut dibuat bersama sejumlah pejabat penting, antara lain:

- Hanung Budya (Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina tahun 2014),

- Alfian Nasution (VP Supply dan Distribusi PT Pertamina 2011–2015),

- serta Gading Ramadhan Joedo (Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak).

Padahal, pada saat itu Pertamina belum memerlukan tambahan penyimpanan stok BBM. Tindakan ini pun dinilai melawan hukum.

Sementara itu, Kerry Adrianto Riza diduga terlibat dalam pemufakatan jahat pengadaan impor minyak mentah oleh PT Kilang Pertamina Internasional dan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga dengan tujuan meraup keuntungan sepihak.

Daftar 18 Tersangka Korupsi Minyak Mentah

Kejagung telah menetapkan 18 tersangka dalam kasus korupsi ini, antara lain:

1. Riva Siahaan (RS), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga

2. Sani Dinar Saifuddin (SDS), Direktur Feedstock & Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional

3. Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina International Shipping

Baca Juga : Kejari Gresik Gelar Pasar Murah, Siapkan 3.000 Paket Sembako

4. Agus Purwono (AP), VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional

5. Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga

6. Edward Corne (EC), VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga

7. Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), BO PT Navigator Khatulistiwa

8. Dimas Werhaspati (DW), Komisaris PT Navigator Khatulistiwa & PT Jenggala Maritim

9. Gading Ramadhan Joedo (GRJ), Komisaris PT Jenggala Maritim & Dirut PT Orbit Terminal Merak

10. Alfian Nasution (AN), VP Supply & Distribusi PT Pertamina 2011–2015

11. Hanung Budya Yuktyanta (HB), Direktur Pemasaran & Niaga PT Pertamina 2014

12. Toto Nugroho (TN), VP Intermediate Supply PT Pertamina 2017–2018

13. Dwi Sudarsono (DS), VP Product Trading ISC Pertamina 2019–2020

14. Arief Sukmara (AS), Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping

15. Hasto Wibowo (HW), SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina 2018–2020

16. Martin Haendra Nata (MH), Business Development Manager PT Trafigura 2019–2021

17. Indra Putra Harsono (IP), Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi

18. Mohammad Riza Chalid (MRC), BO PT Tanki Merak & PT Orbit Terminal Merak

Dengan penyitaan aset dan statusnya kini sebagai buronan, publik semakin menyoroti sepak terjang Riza Chalid yang dulu dikenal sebagai raja minyak. Kasus ini diperkirakan akan terus berkembang, mengingat skala kerugian negara yang ditimbulkan sangat besar.