Menjawab Tantangan Industri: Disnaker Kabupaten Blitar Latih Barber Muda dengan Sertifikasi BNSP

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

30 - Jul - 2025, 02:07

Plt Kepala Disnaker Kabupaten Blitar Nanang Adi Putranto (tengah depan) bersama peserta pelatihan barbershop dalam program Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten (Sang Kapten) yang didanai DBHCHT, usai pembukaan pelatihan di Blitar, Selasa (29/7/2025). (Foto: Ist)

JATIMTIMES Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan makin tingginya standar industri jasa, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar meneguhkan komitmennya untuk mencetak tenaga kerja kompeten dan tersertifikasi. Salah satu langkah strategisnya adalah pelatihan keterampilan barbershop yang digelar mulai Selasa, 29 Juli 2025. Kegiatan ini akan berlangsung selama sembilan hari hingga 8 Agustus 2025 dan merupakan bagian dari program unggulan bertajuk Sang Kapten, yang merupakan akronim dari Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten.

Program pelatihan ini tidak berdiri sendiri. Plt Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Nanang Adi Putranto, menjelaskan bahwa seluruh kegiatan didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Menurutnya, DBHCHT tak hanya dialokasikan untuk aspek pengawasan atau kesehatan, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia lokal agar siap bersaing di pasar kerja.

Baca Juga : Ketika Eks Patih Blitar Mengubah Peta Jawa: Warisan Sumowiloyo dari Berbek ke Nganjuk

“Pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk menjawab kebutuhan industri jasa, khususnya barbershop, yang kini tak hanya menuntut keterampilan teknis, tapi juga penguasaan teknologi dan sertifikasi resmi,” ujar Nanang.

Pelatihan barbershop dalam program Sang Kapten disusun dalam pola 3 in 1, yakni pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), dan magang kerja. Pelatihan diberikan oleh lembaga pelatihan kerja, sementara proses sertifikasi ditangani oleh asesor resmi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Setelah itu, para peserta akan mengikuti magang di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) selama lima hari, mulai 9 hingga 15 Agustus 2025.

Plt Kepala Disnaker Kabupaten Blitar Nanang Adi Putranto menyerahkan perlengkapan pelatihan barbershop kepada salah satu peserta program Sang Kapten

Di tengah era artificial intelligence (AI), keberadaan sertifikasi barbershop dinilai sangat relevan. Nanang menekankan bahwa sertifikasi bukan hanya pengakuan keahlian secara formal, melainkan juga menjadi syarat penting untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan yang kini lebih cermat berkat akses informasi berbasis teknologi.

“Dengan sertifikasi ini, alumni pelatihan bisa bekerja di barbershop premium atau bahkan membuka usaha mandiri dengan reputasi yang bisa dipercaya,” jelasnya.

Tak hanya itu, para barber muda juga dibekali penguasaan tren gaya rambut modern seperti textured crop dan mullet. Mereka diajarkan untuk menggunakan alat-alat berteknologi terkini seperti gunting pintar hingga aplikasi desain rambut berbasis AI. Disnaker berharap, keterampilan ini akan membuka jalan wirausaha baru dan memperbesar peluang kerja lintas negara.

Menurut Nanang, sertifikasi BNSP juga menjadi jembatan menuju pengakuan internasional. Ia menyebut sertifikasi dari lembaga seperti American Crew sebagai contoh target jangka panjang yang dapat diraih oleh peserta pelatihan. “BNSP adalah pondasi penting agar barber kita bisa bersaing di pasar global dengan standar profesionalisme tinggi,” tambahnya.

Baca Juga : Pemimpin Muda Penakluk Badai 

Sertifikasi nasional juga memudahkan akses untuk perizinan usaha, mendapatkan dukungan dari skema pembinaan UMKM, serta memperluas jejaring melalui asosiasi seperti Indonesia Barbershop Association. Dengan dukungan ekosistem tersebut, para lulusan pelatihan bisa berkembang secara berkelanjutan dan profesional.

Tahun ini, pelatihan barbershop diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari 5 orang perwakilan asosiasi petani tembakau dan 15 peserta dari kalangan umum. Mereka dipilih melalui proses seleksi terbuka dan diharapkan dapat menyelesaikan seluruh tahapan pelatihan dengan baik.

“Harapan kami, semua peserta bisa lulus dengan kompeten, mendapat sertifikasi, dan langsung terserap ke dunia kerja atau membuka usaha mandiri,” kata Nanang menutup.

Langkah Disnaker Kabupaten Blitar ini menjadi bukti nyata bahwa pelatihan vokasi bukan lagi sekadar rutinitas, melainkan investasi masa depan dalam menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya mahir, tetapi juga siap menghadapi tantangan industri yang terus berubah.