Remaja Asal Blitar Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas

Editor

Dede Nana

29 - May - 2025, 08:08

Seorang remaja berusia 18 tahun berinisial MDN asal Blitar ditemukan tak bernyawa di Sungai Brantas, tepatnya di Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung pada Kamis, 29 Mei 2025. (dok. Tulungagung Jatimtimes/Humas Polri)

JATIMTIMES - Penemuan mayat menggegerkan warga Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung pada Kamis, 29 Mei 2025. Sesosok jasad laki-laki muda ditemukan mengapung di aliran Sungai Brantas, tepatnya sekitar pukul 10.30 WIB pagi. 

Identitas korban diketahui bernama MDN, seorang remaja berusia 18 tahun asal Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Berdasarkan keterangan langsung dari Kasihumas Polres Tulungagung, Ipda Nanang pada 29 Mei 2025 sekitar pukul 18.15 WIB, penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh seorang warga bernama Dapit Supriyo (45), seorang wiraswasta yang tinggal di Dusun Karangtengah, Desa Srikaton. 

Baca Juga : Pencarian 3 Hari Berakhir Tragis, Jasad Remaja Hanyut di Sungai Brantas Ditemukan di Tulungagung

Ipda Nanang dalam keterangannya menjelaskan bahwa korban sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga beberapa hari sebelumnya. "Korban diketahui sudah tiga hari dinyatakan hilang setelah berenang bersama teman-temannya di Sungai Brantas, tepatnya di wilayah Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar," terang Ipda Nanang.

Petugas gabungan yang terdiri dari Kapolsek Ngantru, anggota KSPKT Polres Tulungagung, tim INAFIS, piket fungsi, Basarnas, serta sejumlah relawan turut turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), mereka mendapati jasad seorang laki-laki dalam kondisi mengapung dan tersangkut tumpukan sampah di aliran Sungai Brantas. 

Korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa, tanpa mengenakan baju, dan hanya memakai celana pendek berwarna hitam. Sekitar 30 menit setelah tiba di lokasi, tim berhasil mengevakuasi jenazah. Korban kemudian dibawa menggunakan mobil ambulans ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut pengakuan keluarga, pada hari kejadian sekitar tiga hari yang lalu, tepatnya pada pukul 15.30 WIB. Korban bermain dan berenang bersama sejumlah temannya di sungai. Namun, karena arus sungai saat itu sangat deras dan korban tidak terlalu mahir berenang, Ia diduga terseret arus dan tenggelam.

Keluarga yang datang ke RSUD dr. Iskak segera mengenali jasad korban dan membenarkan bahwa itu adalah anggota keluarga mereka yang telah hilang sejak tiga hari lalu. Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah dan tidak mengajukan tuntutan hukum lebih lanjut.

Dua saksi yang turut membantu memberikan keterangan dalam proses identifikasi di lokasi adalah Singgih Widodo (48), seorang perangkat desa dari Desa Pakel, dan Sugito (75), warga setempat yang juga berdomisili di Desa Pakel, Kecamatan Ngantru.

Baca Juga : Diduga Pingsan dan Terjatuh ke Laut, Nelayan Mimbo Situbondo Dinyatakan Hilang

Penemuan ini kembali mengingatkan masyarakat akan bahaya bermain atau berenang di sungai, terutama saat musim penghujan ketika arus air meningkat dan menjadi sangat berbahaya. 

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu mengawasi anak-anak maupun remaja yang bermain di sekitar sungai. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau unsur pidana pada tubuh korban. Meski demikian, pihak kepolisian tetap menjalankan prosedur sesuai ketentuan untuk memastikan penyebab pasti kematian.

"Proses evakuasi berjalan lancar berkat kerja sama semua pihak, termasuk relawan dan Basarnas," ujar Ipda Nanang. 

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini dan berharap masyarakat dapat lebih waspada dalam menjaga keselamatan diri dan keluarga di sekitar kawasan berbahaya seperti sungai.