Keutamaan Puasa Muharram: Melebur Dosa Setahun yang Lalu
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
25 - Jun - 2024, 04:30
JATIMTIMES - Bulan Muharram merupakan bulan yang dimaknai oleh umat Islam sebagai Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah. Tahun 2024 atau 1446 H ini, 1 Muharram jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024.
Ada beragam keutamaan pada bulan Muharram ini. Selain pahala yang berlipat ganda, puasa di bulan ini juga bisa menjadi pelebur dosa setahun sebelumnya.
Baca Juga : Fatimah Binti Maimun: Bukti Awal Kehadiran Islam di Jawa dan Nusantara Abad ke-11
Syaikh Sa'ad bin Turki Al-Khotslan, sebagai Profesor Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud di Riyadh dan Ketua Dewan Direksi Asosiasi Fiqih Saudi menjelaskan puasa Muharram adalah puasa sunnah terbaik setelah Ramadan.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Syaikh Sa'ad bin Turki Al-Khotslan menegaskan bahwa puasa Muharram adalah puasa sunnah yang memiliki keistimewaan tersendiri.
"Keutamaan ini tidak hanya untuk puasa Asyura' (10 muharram). Tapi, berlaku di setiap hari bulan Muharram. Maka, seorang muslim hendaknya memperbanyak puasa sunnah di bulan Muharram," ungkap Syaikh Sa'ad bin Turki Al-Khotslan, melansir YouTube ShahihFiqih, Selasa (25/6).
Sementara itu, Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya Fathul Bari bahwa penetapan Muharram sebagai awal tahun Islam memiliki hikmah tersendiri.
“Hikmah pada dijadikannya al-Muharram sebagai awal tahun adalah agar tahun diawali dengan bulan suci dan ditutup dengan bulan suci juga, dan tahun di tengah-tengahnya juga terdapat bulan suci yaitu Rajab, dan berturut-turutnya dua bulan suci di akhir tahun (DzulQa’dah dan DzulHijjah) untuk menunjukkan keutamaan penutup dan bahwasanya amal-amal itu tergantung atau dinilai berdasarkan penutupnya.” (Fathul Bary, jilid 8 : 108).
Melansir dari NU Online, puasa di bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan yang mulia atau al-asyhurul hurum. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan-bulan mulia, termasuk Muharram. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
Baca Juga : Nikahi Beby Tsabina, Nama Rizki Natakusumah Trending X
“Puasa di bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah)
Puasa di bulan Muharram tidak hanya memberikan pahala, tetapi juga mengandung keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa satu hari di bulan Muharram setara dengan pahala puasa 30 hari:
“Orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghir)
Keutamaan lainnya, puasa di bulan Muharram yang paling dikenal adalah puasa pada hari Asyura (10 Muharram). Puasa ini memiliki keutamaan sebagai pelebur dosa setahun yang telah lewat. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
“Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat.” (HR Muslim)
Sementara itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk membedakan diri dari kaum Yahudi yang berpuasa pada hari Asyura dengan menambahkan puasa pada hari sebelum (9 Muharram) atau sesudahnya (11 Muharram). Ini ditegaskan dalam sebuah hadis:
“Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad).
