Tradisi Ojhung Kendit Situbondo, Warisan Pembabat Tanah Bogeman Jujuk Bungso

11 - Oct - 2023, 12:02

Pertandingan Ojhung, tradisi khas Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Selasa (10/10/2023). (Wisnu Bangun Saputro/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dua pemain saling serang menggunakan tongkat rotan dalam senuah tradisi Ojhung khas Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Tradisi yang sudah turun-temurun dilakukan sejak zaman pembabat tanah Bugeman, Jujur Bungso ini merupakan agenda tahunan. Setiap tahun dilakukan pada pengujung bulan maulid pada penanggalan Hijriah, yang kali ini bertepatan pada Selasa (10/10/2023).

Hadir dan membuka acara tersebut, Bupati Situbondo, Karna Suswandi menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kepada Kepala Desa Bugeman yang telah mengadakan selamatan desa.

Baca Juga : Kisah Nyimas Adisara, Pangeran Puger dan Tahta Hanyakrawati

"Ini berarti kadesnya perhatian ke masyarakatnya, desa dan masyarakatnya sampai diselamatin," ujar Bupati Karna. 

Selain itu, Karna Suswandi juga mengatakan, dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat mengingatkan sekaligus melestarikan tradisi budaya asli Bugeman, Kabupaten Situbondo. Selain itu, juga agar anak muda tertarik untuk terus melanjutkan budaya warisan nenek moyang. 

"Pak Kades mengadakan kegiatan Ojhung ini merupakan upaya agar masyarakat dapat terhindar dari marabahaya juga sebagai bentuk upaya melestarikan budaya leluhur. Maka kegiatan semacam ini harus terus dilakukan setiap tahunnya," imbuh Karna.

Sementara itu, Kepala Desa Bugeman, Udit Yuliasto mengatakan bahwa tradisi Ojhung tersebut dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangkaian maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga sebagai kegiatan selamatan Desa Bugeman. 

"Alhamdulillah setiap tahun diadakan, ini sebagai ikhtiar warga Desa Bugeman melestarikan budaya leluhur pembabat tanah Bugeman. Juga sebagai upaya menolak bala dan meminta hujan kepada Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya. 

Selain itu, Udit juga menjelaskan pertandingan Ojhung tersebut diikuti tidak hanya diikuti masyarakat Desa Bugeman. Namun, banyak masyarakat kabupaten/kota di luar Kabupaten Situbondo ikut serta. 

Baca Juga : Sempat Heboh, Pedagang Tanah Abang Minta e-Commerce Ditutup, Mendag: Ndak Boleh Dong

"Yang mengikuti hari ini ada yang dari Lumajang, Jember dan Bondowoso. Sistem tandingnya tidak ada ranking, satu lawan satu langsung yang menang dapat hadiah," jelas Udit. 

Dari pantauan jurnalis JatimTIMES, teknis pertandingan Ojhung di Desa Bugeman, saat salah satu memukul atau menyabet maka pemain satunya menangkis sabetan lawan. Jika terkena sabetan dan membekas, maka langsung dihitung poin masuk dengan bekas sabetan ditandai dengan spidol.

"Kegiatan ini menggunakan dana desa dan sudah dilaksanakan sejak pendahulu Desa Bugeman. Bedanya kali ini kegiatan dibuat meriah dengan berbagai hiburan rakyat, yang penting masyarakat sehat dan bahagia dengan kegiatan ini, semoga terus lestari budaya asli Bugeman," pungkasnya.