Inilah Hikmah Yang Diambil Siswa SD di Jember dari Tragedi Mina

Reporter

Mahrus Sholih

Editor

Redaksi

25 - Sep - 2015, 11:30

Ratusan siswa-siswi Fullday Elementary School Hidayatul Murid dan sejumlah guru saat melakukan do’a bersama untuk para jama’ah haji yang menjadi korban di Mina. (Foto: mahrus solih/jembertimes)

JEMBERTIMES – Clarisa Safa Ailin Ramsi, terlihat termenung setelah melakukan do’a bersama dengan ratusan temannya di salah satu ruangan kelas Fullday Elementary School Hidayatul Murid di Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Jum’at (25/9/2015).  Do’a itu ditujukan untuk arwah para jama’ah haji yang meninggal dunia di Mina, Saudi Arabia.

Meski usianya masih 11 tahun, Caca demikian dia disapa, sudah bisa merasakan kepedihan keluarga jama’ah haji yang meninggal dalam insiden yang menewaskan lebih dari 700 orang tersebut. Siang itu, Caca masih membayangkan berita yang dilihatnya di televisi tentang jatuhnya korban akibat berdesak-desak di terowongan Mina, sesaat sebelum dia berangkat sekolah.

“Saya mengetahuinya tadi pagi di televisi, sebelum berangkat sekolah. Saya tadi berdo’a bersama teman-teman dan bapak ibu guru, semoga arwah para jama’ah haji yang meninggal diterima oleh Allah dan menjadi haji mabrur,” ujarnya, seusai mengikuti kegiatan do’a bersama di sekolahnya.

Caca mewakili sejumlah murid lainnya yang bertanya kepada sang guru, apa gerangan yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa yang memakan korban ratusan jiwa tersebut. Dan hikmah apa yang bisa dipetik sebagai pelajaran?

“Saya juga tidak tahu persis apa yang menjadi penyebab pastinya, namun tadi saya sampaikan kepada seluruh siswa bahwa perjuangan ibadah haji itu cukup berat, harus dengan keteguhan hati dan niat yang sungguh-sungguh,” kata Shodiqin, wakil kepala tempat Caca bersekolah.

Menurut Shodiq, melempar jumrah adalah simbol keteladanan Hajar yang menunjukkan sikap perlawanan terhadap setan. “Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa sewaktu Ibrahim membawa Ismail untuk disembelih, setan membujuk Hajar agar menghentikan langkah suaminya itu. Namun bukannya menuruti bujukan setan, Hajar malah mengambil batu dan melemparinya berkali-kali,” jelasnya.

Selain itu, Shodiq juga menyampaikan kepada seluruh siswanya, agar terus berdisiplin dalam melakukan setiap aktifitas. Sebab, sesuai berita yang dia baca, insiden tersebut berawal dari sikap indisipliner jama’ah haji saat melewati terowongan Mina.

“Setelah do’a bersama tadi, kepada siswa kami sampaikan untuk menanamkan nilai disiplin diri. Agar peristiwa di terowongan Mina tidak kembali terjadi,” paparnya.

Seperti yang dilansir timesindonesia.com, jumlah korban yang meninggal dalam tragedi Mina terus bertambah. Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi melaporkan jumlah korban tewas mencapai 717 orang dan 805 lainnya luka-luka dari jumlah sekitar dua juta orang melakukan ibadah haji. (*)