Setahun 476 Siswa Tenggelam, Ansan Masih Berduka
Reporter
Endahing NIP
Editor
Redaksi
16 - Apr - 2015, 11:56
TIMESINDONESIA, ANSAN – Meski setahun telah berlalu, duka tenggelamnya Kapal Feri Korea Selatan (16/4/2015), Sewol, masih terasa. Kapal Feri MV Sewol mengangkut 476 penumpang, sebagian besar adalah siswa sekolah menengah dari Ansan, sebuah kota dekat Seoul. Mereka akan berdarmawisata ke Incheon, dekat Jeju. Banyak korban berjatuhan walau sebagian penumpang diselamatkan kapal nelayan dan komersial.
Duka amat dirasakan saat memasuki ruang kelas para siswa yang meninggal dunia. Tempat duduk mereka pun masih kosong. Meja dipenuhi karangan bunga, camilan favorit, dan catatan dari keluarga, kolega dan teman. Sekolah Menengah Danwoon kehilangan tiga perempat murid kelas sebelas akibat musibah feri itu. Kantin sekolah pun tutup.
Ragam catatan ditaruh di samping foto salah satu korban misal berbunyi; ’’Sae-hyeon, ini Ayah. Aku tidak akan melupakanmu. Maafkan aku karena tak dapat menyelamatkanmu.”
Ansan, tempat asal sebagian penumpang MV Sewol, berarti gunung yang menenangkan. Kota industri tersebut menandai peringatan tenggelamnya kapal feri hari ini. Sayangnya, bukan malah menjadi pelipur lara bagi keluarga korban, justru tetap mengundang duka.
Kota berpenduduk 760 ribu jiwa itu masih bingung dalam memulihkan trauma dan duka mendalam atas kematian 250 murid dan 11 guru. Penderitaan individu masih mempengaruhi masyarakat setempat, secara kolektif kesedihan tak terbendung tetap menghantui. Para tetangga tidak bisa bersenang-senang karena tetangga korban masih berduka. (*)