MALANGTIMES - Panitia pelaksana (panpel) Arema FC menyayangkan pertandingan putaran kedua Liga 1 2019 yang diwarnai sejumlah lemparan ke dalam lapangan oleh oknum penonton saat Singo Edan menjamu Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Jum'at (13/9/2019) malam beberapa hari lalu.
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris mengaku cukup prihatin dengan apa yang dilakukan oleh oknum penonton saat menghadapi Borneo FC. "Kami prihatin kejadian ini terulang lagi. Karenanya, saya mohon kepada Aremania, apa pun hasil pertandingan, harus dapat menahan diri," ungkap Haris.
Baca Juga : Kontroversi, Prestasi, hingga Mundurnya Ratu Tisha dari Sekjen PSSI
Pria yang pernah menjabat sebagai kepala UPT Stadion Kanjuruhan ini mengaku bahwa denda Arema FC di putaran pertama Liga 1 2019 mencapai setengah miliar lebih. Dan itu adalah bukan angka kecil yang jika terus dilakukan kesalahan juga akan bertambah.
Bahkan saat ini pihak panpel Arema FC sudah memberikan peringatan kepada penonton agar tidak melakukan pelanggaran yang membuat tim tuan rumah terkena sanksi. "Kami sudah melakukan sosialisasi, bahkan membuat papan peringatan di tiap pintu masuk tribune," ucapnya.
Namun pada pertandingan melawan Borneo FC, Harus mengaku bahwa ada kejadian di dalam lapangan yang membuat penonton melakukan lemparan, yakni ketika wasit mulai menunjukkan kepemimpinan yang kurang adil. "Kami ingatkan, bahwa denda (di putaran pertama) ini sudah terlalu besar. Namun kenyataannya masih ada saja yang tak bisa menahan diri, memang semua itu ada aksi dan reaksi, salah satunya adalah kepemimpinan wasit yang tak konsisten," katanya.
Baca Juga : Libur Karena Covid-19, Kiper Persita Mulai Bosan
Ke depan, Haris berharap apapun kejadian di stadion jangan ada pelanggaran yang membuat Arema FC harus terkena sanksi. Karena hal itu akan merugikan tim kesayangannya sendiri. "Saya harap jangan terjadi lagi pelemparan atau melakukan tindakan lain yang bisa berakibat sanksi yang merugikan klub," tegasnya.