MALANGTIMES - Saat ini posisi Universitas Brawijaya (UB) masih di atas 1.000 dalam rangking universitas dunia.
Namun, dalam waktu 5 tahun ini, UB ditargetkan Kemenristekdikti untuk masuk dalam 500 terbaik.
Baca Juga : Masih Siaga Covid-19, UB Mudahkan Proses Daftar Ulang Mahasiswa Baru
Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS sendiri menyatakan sebelumnya universitas mematok waktu 10 tahun untuk masuk dalam ranking 500 dunia.
"Targetnya, saya mengusulkan itu sebetulnya dalam 10 tahun, tapi kemudian diminta 5 tahun menjadi rangking 500 dunia," ujarnya saat ditemui di gedung Rektorat UB beberapa waktu yang lalu.
Dalam mengejar target ini, UB sendiri terus berupaya untuk mengalihkan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
"UB dianggap mampu oleh Kemenristekdikti untuk menjadi PT Berbadan Hukum. Dan berbadan hukum itu, diharapkan bisa leluasa mengelola sendiri sehingga bisa berkiprah di internasional," ungkapnya.
RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) pun saat ini sedang disusun untuk kemudian diusulkan kepada presiden.
"Sekarang masih menyusun RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) yang akan diusulkan Kemenristekdikti untuk Presiden. Presiden nanti akan mengeluarkan peraturan pemerintah," jelasnya.
Baca Juga : Tatkala Tiba-tiba Ada Orang Kejang di Kampus UIN Malang
Nah, untuk masuk ke dalam rangking 500 dunia ini, salah satu langkah utama yang dilakukan UB adalah mengubah mindset mahasiswa dan dosen untuk bersaing di level dunia.
Nuhfil sendiri menegaskan, UB sudah bukan levelnya lagi bersaing dengan universitas-universitas dalam negeri.
"Kita nggak bersaing lagi dengan UI, UGM, ITB. Bukan levelnya lagi. Sudah, kita disuruh bersaing di internasional. Disuruh bersaing dengan UPM, Kasetsart University, Nanyang Technological University, maupun yang lainnya," tandasnya.